Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
Didirikan | 1914 |
---|---|
Lokasi |
Situbondo
|
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo adalah salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh Kyai Syamsul Arifin pada tahun 1908. Pesantren ini berjarak 34 KM (50 menit) dari arah Kabupaten Situbondo dan 55 KM (1 jam, 13 menit) dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Selain pengajaran ilmu-ilmu kitab-kitab klasik, pada tahun 1978 dibuka Sekolah Menengah Pertama, Institut Agama Islam Ibrahimy (sekarang Universitas Ibrahimy) tahun 1968 dan membuka Ma’had Aly pada tahun 1990 sebagai ikhtiar mengatasi kelangkaan ahli Fiqh. Pada tanggal 18-20 Desembee 2018, pondok pesantren ini mencatatkan sejarah untuk kali pertama menjadi tuan rumah penyelenggaraan Muktamar Sastra yang dibuka oleh Menteri Agama.
Sejarah Singkat[sunting | sunting sumber]
Kiai Syamsul Arifin bersama putranya, As’ad dan beberapa orang santri yang menyertai dari Madura, pada tahun 1328 H / 1908 M, membabat dan merambah hutan dusun Sukorejo desa Sumberejo kecamatan Banyuputih kabupaten Situbondo untuk didirikan sebuah pesantren dan perkampungan.[1] Sejak tahun 1914, pesantren berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu pula kemudian ditetapkan sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Pesantren Sukorejo tidak hanya menjadi pusat belajar, tapi juga sebagai pusat perjuangan kemerdekaan. Para pejuang banyak ditampung di pesantren, sekaligus sebagai markas penyusunan strategi melawan penjajah. Hal ini dikukuhkan dengan penobatan KHR. As'ad Syamsul Arifin dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.[2]
Proses pembelajaran pada masa awal pesantren dilaksanakan melalui sistem sorogan dan bandongan, hingga kemudian Kiai As’ad pada tahun 1928 memperkenalkan dan mengembangkan sistem pembelajaran klasikal dengan didirikannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi.
Dalam upaya memberikan kontribusi terhadap pendidikan yang sesuai kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian pun didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kader Ahli Fiqh Ma’had Aly dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Al Qur’an. Lembaga-lembaga informal seperti kursus dan pelatihan juga turut mewarnai perkembangannya.[3]
Urutan Pengasuh[sunting | sunting sumber]
- KHR. Syamsul Arifin (1908 – 1951)
- KHR. As’ad Syamsul Arifin (1951 – 1990)
- KHR. Fawaid As’ad (1990 – 2012)
- KHR. Ach. Azaim Ibrahimy (2012 – sekarang)
Kegiatan Pesantren[sunting | sunting sumber]
1. Shalat Tahajjud
Kegiatan ini harus diikuti seluruh santri dan dimulai pukul 03.15 WIB. Pada waktu ini semua santri dibangunkan dari tidur. Setelah berwudhu, seluruh santri harus melaksanakan salat Tahajud
2. Shalat Berjamaah
Semua santri dan umana (pengurus) melaksanakan shalat maktubah secara berjamaah yang dilaksanakan di Masjid Jami dan Mushalla Ibrahimy
3. Mengaji Al-Qur’an
Dilaksanakan pada Pagi hari setelah shalat subuh dan shalat maghrib di kamar masing-masing dipimpin oleh ketua kamar.
4. Pembacaan Nadham
Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing kelas sesuai dengan tingkat pendidikan di bawah pengawasan pengelola lembaga pendidikan.
5. Pengajian Kitab Kuning
Pengajian kitab kuning secara bandongan dilaksanakan setelah Dhuhur, Maghrib dan Isya’. Pengajian ini diikuti oleh santri yang mampu membaca al-Qur’an.
6. Jam Muthala’ah
Jam belajar atau muthala’ah dilaksanakan pada jam 20.00 hingga 22.00 WIB.
7. Kegiatan al-Barqi
Kegiatan ini diperuntukkan bagi santri yang masih belum lancar membaca al-Qur’an
8. Shalat Qiyamul Lail
Shalat ini dilaksanakan oleh santri berdasarkan daerah kamar pada jam 11.
9. Pembacaan Burdah Keliling
Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan qiyamul lain, yang ikuti oleh santri yang bertugas didasarkan daerah kamar.
10. Pembacaan Berzanji, Shalawat Badar & Istiqasah
Kegiatan pembacaan barzanji dilaksanakan pada malam Jumat, sedangkan shalawat Badar dan Istiqasah dilaksanakan pada malam selasa.
11. Musyawarah madrasah
Pada malam selasa dan jumat dilaksanakan musyawarah kelas berdasarkan tingkat pendidikan
Perkembangan Lembaga Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Lembaga Pendidikan Agama[sunting | sunting sumber]
- Madrasah Ibtidaiyah (1928)
- Madrasah Tsanawiyah (1943)
- Madrasah Aliyah (1958, awalnya bernama PGA, Pendidikan Guru Agama)
- Madrasatul Qur’an
- Madrasah I'dadiyah (2018)
Lembaga Pendidikan Umum[sunting | sunting sumber]
- Sekolah Dasar (1984)
- Sekolah Menengah Pertama (1978)
- Sekolah Menengah Atas (1983)
- Sekolah Menengah Ekonomi Atas (sekarang SMK)
Perguruan Tinggi[sunting | sunting sumber]
- Institut Agama Islam (1968)[4], alih status menjadi Universitas (2018)[5]
- Ma’had Aly (1990)[6]
- Akademi Komputer dan Informatika (2000)[7]
- Akademi Perikanan (2001)[8]
- Program Pascasarjana (2003)[9]
- Akademi Kebidanan (2008)[10]
Rujukan[sunting | sunting sumber]
- ^ Syamsul A. Hasan (2003). Kharisma Kiai As'ad di Mata Umat. PT LKiS Pelangi Aksara. ISBN 978-979-3381-30-5. Halaman 3-6.
- ^ http://ksp.go.id/presiden-joko-widodo-anugerahkan-gelar-pahlawan-nasional/
- ^ sukorejo.com/sejarah-berdirinya-pondok-pesantren-salafiyah-syafiiyah/
- ^ http://ibrahimy.ac.id/
- ^ https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/02/04/p3lfep348-jokowi-teken-perubahan-institut-ibrahimy-jadi-universitas
- ^ http://mahad-aly.sukorejo.com/
- ^ http://www.amiki.ac.id/
- ^ http://www.aperiki.ac.id/
- ^ http://pps-ibrahimy.ac.id/
- ^ http://www.akbidibrahimy.ac.id/
Tidak ada komentar:
Write komentar